Halaman

Rumah Utama Tanpopo

Rumah Utama Tanpopo

Minggu, 14 April 2013

Agar Balita Mau Mendengarkan




Mendengarkan dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh bunda atau ayah memang bukan hal favorit balita terutama usia prasekolah. George Morison, Ed.D, professor Fakultas Pendidikan Usia Dini Universitas Texas, Denton, mengatakan, di saat yang sama, anak-anak usia 3-5 tahun menjadi sangat independent yang artinya tidak menyukai interupsi. Mengacuhkan Anda, orantuanya, adalah satu cara untuk menunjukkan ‘kekuasaanya.’

Namun memaklumi kebutuhan anak untuk mandiri bukan berarti mengijinkannya untuk tak mendengarkan Anda. Adalah sangat penting mengajarkan ia untuk mendengarkan, sebelum mengacuhkan Anda-dan orang lain-menjadi kebiasaan. Membangun ketrampilan sosial yang benar akan membantunya sukses di sekolah dan dalam pergaulan. Anda bisa mulai mendorong balita untuk mendengar dengan strategi ini:
  • Tunjukkan empati. Anak akan lebih mudah mengungkapkan masalahnya pada orangua yang mau mendengarkan mereka.
  • Hindari pembicaraan jarak jauh. Berteriak dari depan rumah untuk berbicara dengan anak yang sedang bermain di kamarnya tentu tidak akan ada hasilnya. Dekati ia, sentuh bahunya, panggil namanya dan katakan keinginan Anda. Jangan bicara sebelum balita melakukan kontak mata dengan Anda. Bila ia tak menjawab, minta dengan nada ramah untuk menatap Anda. 
  • Kalimat pendek saja. Mengomel panjang lebar atau memberi petuah 200 kata sudah pasti membuat anak makin tak betah di dekat Anda. Buat kalimat yang mudah dipahami dan langsung sasaran, dan jadikan hanya dua atau tiga tahap dalam sekali perintah (“Pakai sepatumu, ambil tasmu, Ibu tunggu di mobil, ya!”). minta ia mengulang istruksi Anda sehingga ia ingat apa yang harus dikerjakan.
  • Turunkan volume. Teriakan membuat anak tak suka mendengarkan Anda karena mereka fokus pada kemarahan Anda, bukan pada kata-kata Anda. Kata-kata lembut, walu tetap tegas, akan lebih didengar karena mereka merasa diperhatikan.
  • Gunakan bahasa tubuh. Perkuat permintaan Anda dengan menggunakan gerakan, misalnya jari menunjuk ke arah kamar ketika Anda meminta balita tidur. Bisa juga Anda ciptakan kode rahasia bersama balita sebagai petunjuk bila Anda minta didengarkan, seperti mengerutkan hidung. Sudah pasti, humor lebih baik daripada pendekatan yang terlalu galak.
  • Lengkapi konsekuensi. Katakan permintaan Anda hanya sekali atau dua kali, dan tambahkan konsekuensinya. “Kalau kamu tidak membereskan bonekamu, kita tidak akan pergi ke rumah Oma.” Atau ketika Anda bertanya ingin es krim atau tidak dan ia tidak menjawab, singkirkan, dan jika kelak ia minta, jawab dengan,”Wah, maaf. Es krimnya sudah habis.” Ini mengajarkan anak untuk mendengarkan setiap kali Anda bicara.
  • Tidak memutus aktivitas. Terkadang orangtua perlu membiarkan balita asik dengan kegiatannya sebelum memintanya untuk mendengarkan Anda. Terlalu sering memutus kegiatannya hanya akan membuatnya makin cuek pada Anda. Bicaralag pada saat ia sedang tidak terlalu intens pada suatu aktivitas. Beri ia waktu beberapa saat sebelum ia harus menghentikan aktivitasnya dan melakukan hal lain. Jangan lupa, setelah ia mendengarkan Anda, berilah pujian dan apresiasi.      Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/Psikologi/agar.balita.mau.mendengarkan/001/007/444/1/1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar