Di suatu waktu seekor monyet dan seekor kelinci sedang berbincang-bincang
Kelinci menggerakkan hidungnya
Monyet menggaruk punggungnya
Kelinci menggerakkan telinyanya
Monyet menggaruk tangannya
Kelinci menggerakkan telinganya yang lain
Monyet menggaruk kepalanya
"Bisakah kau berhenti!" kata monyet
"Itu adalah kebiasaan buruk."
"Kebiasaan buruk?" tanya kelinci
"Berbicara tentang kebiasaan buruk..
Lihatlah ..
Menggaruk..garuk..garuk..
Itu baru kebiasaan buruk."
"Saya bisa dengan mudah menghentikannya, jika saya mau," kata monyet
"Saya juga!" kata kelinci
"Ayo kita lihat!' kata monyet
"Ayo kita bertanding, siapa yang pertama menggaruk atau bergerak ia akan kalah.
Ayo kita mulai!"
Kelinci dan monyet berdiam..didak ada yang bergerak dan menggaruk.
Sangat sulit sekali untuk berdiam.
Kelinci mulai bercerita
"Kemarin saya berjalan melewati rawa..
Dan nyamuk menggigitku di sini (sambil menggerakan hidung)
Di sini (sambil menggerakkantelinga)
Dan di sini (sambil menggerakkan telinga yang lainnya)
Dan di sini..di sini.. di sini..." (kelinci menggerakkan seluruh tubuhnya)
"Aku pun akan bercerita!" kata monyet
"Kemarin saya berjalan di kota
Dan anak kecil melempar batu kepadaku.
Ia melemparku di sini (monyet menggaruk punggungnya)
Ia melemparku di sini (monyet menggaruk tangannya)
Ia melemparku di sini (monyet menggaruk kepalanya)
"Dan di sini..di sini..di sini.."(monyet menggaruk seluruh tubuhnya
"Saya menyerah!" kata kelinci
"Saya juga!" kata monyet
Kelinci dan monyet mulai tertawa
HAHAHAHA...HAHAHAHA...
Lalu mereka berkata "Sangat sulit menghentikan kebiasaan buruk!"
Sumber: The International Seminar & Workshop on "Folktales and Legends" SRRU
Kamis, 20 Maret 2014
Senin, 17 Maret 2014
Mengatasi anak sulit makan
Berikut adalah tips mengatasi anak sulit makan:
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu
biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak
lebih suka dengan makanan pilihannya.
3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek kecil. Contoh: Makanan Unik
4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti
anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat
makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin
menimbulkan trauma psikologis baginya.
5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil
terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi
dan sebagainya.
6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi
dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya
semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan
makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat
dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi
wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju, dan sebagainya.
7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam
membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan
televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk
mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja
makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila
anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan
anda sebagai orang tua.
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup
merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu,
dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda
dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan
pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan
sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang
penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan
ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk
ke perut anak.
Minggu, 09 Maret 2014
Si Patokaan
Lyrics: Sayang sayang, si patokaan Matigo-tigo goro-kan sayang Sako mangemo nan tanah jauh, Mangemo mi lele lako sayang Sako mangemo nan tanah jauh Mangemo mi lele lako sayang |
Lyrics in English: My dear ... father land May you stay in peace and well If you go to a land far away Please be careful If you go to a land far away Please be careful |
Rabu, 05 Maret 2014
Belajar Pup Sendiri
Mengajarkan anak untuk pup sendiri memang sebuah tantangan tersendiri bagi orang tua. Berikut adalah 7 strategi yang dapat diterapkan untuk melatih anak belajar pupu sendiri di toilet.
1 . Atasi Ketakutan Anak
Rasa takut anak menyebabkan anak tidak mau masuk ke dalam toilet. Selain menjadi takut jatuh atau dimakan oleh monster di toilet , banyak anak-anak yang takut bahwa tubuh mereka benar-benar berantakan ketika mereka terkena kotoran di toilet. Hal yang terpenting adalah menjelaskan bahwa buang kotoran tidak akan menyakiti mereka.
2 . Sembelit
Anak-anak mungkin juga enggan untuk pup di toilet karena akan menyakitkan secara fisik . Jika anak sembelit, ubah pola makan menjadi makanan yang banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.
3 . Adanya Gangguan
Berikan lagu-lagu , buku atau permainan pada saat anak pergi ke toilet. Hal ini dapat membuat anak merasa nyaman jika berlama-lama di dalam toilet.
4 . Bangku kecil
Ciptakan kemudahan di toilet. Letakkan bangku kecil di depan kloset sehingga anak mudah menjangkaunya dan kakinya tidak menggantung saat duduk. Beri dudukan tambahan agar lubang kloset tidak kebesaran untuknya.
Letakkan juga bangku kecil di depan wastafel, untuk memudahkannya menjangkau keran air untuk mencuci tangannya. Simpan celana training di dekat kloset agar dia bisa mengambilnya sendiri.
5 . Berikan Motivasi
Berikan penghargaan berupa pujian atau melakukan sebuah tarian bahagia di toilet ketika anak berhasil. Hal ini akan memberikan dorongan positif agar anak terdorang untuk melakukannya lagi.
6 . Pakaian yang Nyaman
Kenakan anak baju yang nyaman dan mudah dilepas, seperti kaus T-shirt dan celana training.
7 . Mengatur Jadwal
Tetapkan jadwal (sebelum main di luar, menjelang tidur, sebelum makan,
dll) dan ajari dia step-by-step-nya. Saat jadwalnya tiba, ajak dia ke
toilet, buka celananya, dudukkan di toilet, tunggu sampai dia pipis atau
pup, bersihkan dan keringkan, pakaikan celana dan ajak cuci tangannya.
Tiap kali jadwalnya tiba, buat ‘pengumuman’, seperti, “Sekarang
waktunya pipis dan pup, ya.” Lama-lama, dia tidak lagi memerlukan
pengumuman itu dan lebih menyadari kondisi tubuhnya, saat perlu ke
toilet dia akan melakukannya sendiri.
Sumber:http://moms.popsugar.com/How-Get-Your-Child-Poop-Potty
http://www.parenting.co.id/article/balita/anak.belajar.pup.sendiri
Minggu, 02 Maret 2014
Ucang-Ucang Anggé
Ucang-ucang anggé merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh seorang anak sambil ucang-ucangan mengayunkan kedua kakinya duduk di kursi atau golodog, kakinya diayun-ayunkan ke depan ke belakang beberapa kali. Biasanya sambil bermain dengan adik atau saudara.
Lagunya di bawah ini:
Ucang-ucang anggé
Mulung muncang ka papanggé
Diudag ku anjing gedé
Anjing gedé nu Ki Lebé
Ari gog, gog cungungung.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langganan:
Postingan (Atom)