Raja Namrud sangat marah terhadap Nabi Ibrahim karena telah menghancurkan Tuhan berhala miliknya.
Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup oleh Raja Nambrud, namun Allah menolong Nabi Ibrahim dengan menyuruh api agar tidak membakar jasadnya. Allah mendengarkan setiap do'a hambanya yang memohon perlindungan dariNya.
Senin, 15 Agustus 2011
Jumat, 12 Agustus 2011
Al-Qudduus (Yang Maha Suci)
Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz sedang beristirahat. "Wahai khalifah, kenapa engkau berleha-leha sedangkan di luar sana rakyatmu membutuhkan dirimu untuk menyelesaikan persoalan mereka," ucap anaknya. Umar bin Abdul Aziz pun memjawab, "Wahai anakku, aku ingin beristirahat sebentar sampai waktu ashar." Anaknya pun berkata, " Wahai khalifah, siapa yang menjamin umur sampai waktu ashar."
Mendengar perkataan itu, Umar bin Abdul Azis menangis tersedu-sedu. Lalu, dia keluar dari kamar menemui rakyatnya yang membutuhkan bantuan.
Dari penggalan cerita di atas dapat kita ambil hikmah bahwa sebagai orang yang beriman kita harus menerima masukkan ataupun saran dari siapapun, entah itu dari yang lebih muda dari kita apalagi dari yang lebih tua karena pelajaran itu bisa datnag dari mana saja. Tidak peduli apakah pelajaran itu dari siapapun yang terpenting adalah masukkan ataupun sarna tersebut bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan dapat membuat kita memjadi lebih maju lagi dari sebelumnya.
Sebagai ornag yang beriman, kita harus mengambil pelajaran dari sifat Allah Al-Qudduus. Berarti kita harus mensucikan hati dalam diri kita. Karena apabila hati sudah suci, akan hilang sifat buruk terhadap sesama. selain itu jika hati kita sudah suci maka kita akan senantias adiberikan kelapangan hati sdalam setiap menerima masukkan dari siapapun.
Mendengar perkataan itu, Umar bin Abdul Azis menangis tersedu-sedu. Lalu, dia keluar dari kamar menemui rakyatnya yang membutuhkan bantuan.
Dari penggalan cerita di atas dapat kita ambil hikmah bahwa sebagai orang yang beriman kita harus menerima masukkan ataupun saran dari siapapun, entah itu dari yang lebih muda dari kita apalagi dari yang lebih tua karena pelajaran itu bisa datnag dari mana saja. Tidak peduli apakah pelajaran itu dari siapapun yang terpenting adalah masukkan ataupun sarna tersebut bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan dapat membuat kita memjadi lebih maju lagi dari sebelumnya.
Sebagai ornag yang beriman, kita harus mengambil pelajaran dari sifat Allah Al-Qudduus. Berarti kita harus mensucikan hati dalam diri kita. Karena apabila hati sudah suci, akan hilang sifat buruk terhadap sesama. selain itu jika hati kita sudah suci maka kita akan senantias adiberikan kelapangan hati sdalam setiap menerima masukkan dari siapapun.
Rabu, 10 Agustus 2011
Al-Malik (Yang Maha Merajai)
"Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah) selain Dia. Tuhan yang mempunyai Arsy yang mulia." (QS. Al-Mukminun (23):16)
Allah telah menghukum Raja Fir'aun dengan menenggelamkannya di Laut Nil ketika ia mengejar Nabi Musa dan pengikutnya karena Nabi Musa dan pengikutnya tidak mau mengakui Raja Fir'aun sebagai Tuhan.
Allah telah menghukum Raja Fir'aun dengan menenggelamkannya di Laut Nil ketika ia mengejar Nabi Musa dan pengikutnya karena Nabi Musa dan pengikutnya tidak mau mengakui Raja Fir'aun sebagai Tuhan.
Selasa, 09 Agustus 2011
Ar-Rahim (Allah Maha Penyayang)
Allah Maha Penyayang kepada setiap hamba-Nya. Allah telah menciptakan kita sebagai makhluk sempurna, maka dari itu kita harus menyayangi makhluk Allah lainnya yang ada di muka bumi ini. Sebagai contoh yang patut kita teladani adalah pada suatu hari, Nabi Sulaiman bersama bala tentaranya melakukan perjalanan. Panglima seekor semut melihat tentara pasukan Nabi Sulaiman yang akan melewati sarangnya. Panglima semut pun memerintahkan teman-temannya supaya masuk ke dalam sarang supaya tidak terinjak-injak oleh pasukan Nabi Sulaiman. Namun Nabi Sulaiman mendengar kata-kata dari panglima semut, kemudian beliau memerintahkan pasukannya untuk memutar balik supaya tidak menginjak sarang semut tersebut.
Senin, 08 Agustus 2011
Ar-Rahman (Allah Maha Pengasih)
Allah Maha Pengasih, sebagai umat yang beriman, kita harus mengambil pelajaran dari sifat Allah. Sebagai contoh pada suatu hari Nabi Muhammad hendak pergi ke pasar, beliau ingin membeli sesuatu. Akan tetapi di tengah perjalannannya, ia bertemu dengan seorang pengemis tua yang merintih kelaparan. Tanpa pikir panjang, beliau memberikan semua uang yang ia miliki kepada pengemis tua tersebut. Pengemis tua itu pun berterima kasih kepada Nabi Muhammad.
MARHABAN YAA RAMADHAN
Sanggar Belajar Rumah Utama
dan PAUD Tanpopo
mengucapkan
"Selamat menjalankan Ibadah Puasa"
YAYASAN RUMAH UTAMA TANPOPO
Langganan:
Postingan (Atom)