Halaman

Rumah Utama Tanpopo

Rumah Utama Tanpopo

Rabu, 26 Februari 2014

Permainan di Pesta Ulang Tahun


1. Tarian Limbo (siapkan seutas tali panjang dan musik irama reggae atau yang berirama riang).
  • Minta dua anak (atau dua orang dewasa) untuk memegang kedua ujung tali dan membentangkannya, dengan posisi tali yang yang cukup rendah untuk anak-anak.
  • Anak-anak berbaris, sambil bergoyang menari bergiliran melewati tali dari bawah dengan cara memiringkan badan ke belakang. Lakukan sampai semua anak mendapat giliran.
  • Bila tali bisa dilewati dengan mudah oleh anak-anak, rendahkan posisi tali agar semakin menantang untuk dilewati. Demikian seterusnya.
2. Raja dan Ratu Cokelat (siapkan kursi kecil, dadu besar, sepiring permen cokelat bulat, aksesori penampilan seperti kacamata hitam kecil, syal bulu, skarf untuk anak lak-laki, tiara, topi, sarung tangan wol)
  • Ajak anak-anak membuat lingkaran besar. Tempatkan kursi kecil, sepiring permen cokelat dan berbagai aksesori di tengah lingkaran.
  • Setiap anak bergantian melempar dadu. Anak yang mendapat angka 6 di dadu, maju ke tengah lingkaran, mengenakan seluruh aksesori yang tersedia dan duduk makan permen cokelat yang diambil dari piring dengan tangan yang bersarung tangan wol.
  • Sampai ada anak lain berhasil mendapat angka 6 di dadu, barulah anak di tengah lingkaran melepas kostumnya dan kembali ke lingkaran digantikan anak tersebut.
3. Buat Aku Tertawa. Permainan lucu, yang bisa mencairkan suasana.  Ajak anak-anak membuat lingkaran besar. Cari seorang anak untuk duduk di tengah lingkaran dan mintalah dia untuk bersikap seserius mungkin. Anak-anak lain diminta bertingkah lucu dan konyol untuk membuat anak di tengah lingkaran tertawa –tetapi anak-anak lain tidak boleh menyentuh anak di tengah lingkaran. Bila ia sampai tertawa –atau hanya tersenyum– maka perannya harus digantikan anak lain dari lingkaran. Anak yang paling lama bisa tahan untuk tidak tersenyum atau tertawa, menjadi pemenang.

4. Mirror, Mirror On The Wall
  • Dua baris anak berdiri berjajar dan saling berhadapan. Pastikan semua anak memiliki pasangan. Anak-anak di barisan pertama menjadi “manusia”, anak-anak pada barisan kedua menjadi “bayangan cermin”.  
  • Minta anak yang menjadi “manusia” untuk melakukan gerakan di depan “cermin”,  misalnya menyisir rambut, menggosok gigi, makan dan lain-lain, dan “bayangan cermin” harus mengikuti gerakan itu sepersis mungkin.  
  • Setelah itu, berganti peran. Anak-anak yang tadinya menjadi “manusia” kini menjadi “bayangan cermin” dan sebaliknya.
  • Putar musik dan kini “manusia” menari diikuti oleh gerakan “bayangan cermin”-nya.
5. Parade Topeng. Siapkan piring kertas dilubangi dua untuk “mata” dan tali karet di kiri-kanan untuk mengikat ke belakang kepala, alat-alat untuk menghias topeng seperti      krayon atau spidol, benang wol, bulu, manik, stiker, lem dan lain-lain. Iringi dengan musik  lagu anak-anak sebagai backsound.

Anak-anak duduk berkelompok di lantai. Setiap kelompok mendapat topeng dan peralatan untuk menghias topeng dalam jumlah cukup. Beri mereka waktu untuk mendekorasi topeng masing-masing. Setelah selesai, buatlah parade topeng seperti suasana fashion show.

6. Adu Cepat Langkah (siapkan kertas ukuran A4 berjumlah 2 kali jumlah anak-anak tamu pesta).  Setiap anak masing-masing mendapat dua lembar kertas. Mereka harus berlomba melintasi ruangan, dengan jalan memindahkan kertas tersebut. Caranya, letakkan selembar kertas di depan salah satu kaki, lalu melangkahlah di kertas tersebut, demikian seterusnya. Kaki anak tidak boleh menjejak di lantai. Anak yang paling cepat mencapai garis finish dengan selalu menjejak di atas kertas adalah pemenangnya.

sumber: http://www.ayahbunda.co.id

Minggu, 23 Februari 2014

AMPAR-AMPAR PISANG (Traditional Song from South Kalimantan)


 
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi dihurung bari-bari
Masak bigi dihurung bari-bari

Manggalepak manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya cang curupan

Nang mana batis kutung
Dikitipi dawang (2x)

Menghentikan Kebiasan Buruk Menggigit Kuku pada Anak



Menggigit kuku adalah masalah yang sangat umum untuk anak-anak. Jika anak Anda telah mengembangkan kebiasaan menggigit kuku maka mereka tidak sendirian dan kemungkinan bahwa banyak dari teman-teman dan rekan-rekan juga telah memiliki kebiasaan itu. Sebuah penelitian yang mengejutkan 50% dari anak-anak antara usia 10 dan 18 menggigit kuku mereka pada satu waktu. Anak-anak yang memiliki kebiasaan menggigit kuku memiliki periode stres di rumah atau di sekolah, kebosanan atau kekurangan kalsium. Apapun yang menyebabkan seorang anak untuk mulai menggigit kuku itu pasti jauh lebih sulit bagi anak anda untuk menghentikan kebiasaan itu.

Berikut cara menghentikan kebiasaan menggigit kuku pada anak :

 

1.  Cobalah untuk mengatasi kebiasaan awal
Cobalah untuk mengidentifikasi apakah anak Anda mengembangkan kebiasaan menggigit kuku pada tahap awal. Sama seperti kebiasaan lain apapun setelah menjadi kebiasaan pada kehidupannya akan sulit untuk dihentikan.

2.  Identifikasi
Ini bisa menjadi bosan, stres atau waktu tertentu dalam sehari sehingga memiliki kebiasaan buruk menggigit kuku. Minta anak Anda untuk menuliskan di buku harian ketika mereka menggigit kuku. Minta mereka untuk mencatat apa yang mereka lakukan pada saat itu untuk mengurangi kebiasaan menggigit kukunya.

3.  Meningkatkan kesadaran
Salah satu masalah terbesar adalah bahwa hal itu adalah kebiasaan bawah sadar. Banyak saat seorang anak tidak akan menyadarinya ketika mereka mulai menggigit. Meningkatkan kesadaran mereka adalah salah satu yang dapat dilakukan. Anda bisa mencoba mengambil foto kuku mereka setiap hari selama satu atau dua minggu. Anda dapat membandingkan foto-foto dan mencari kemajuan atau sebaliknya.

4.  Mulai melindungi kuku mereka
Jadikan kuku mereka terlidungi untuk menyulitkan kukunya untuk digigit. Anda dapat menggunakan bantuan perban instan yang bisa digunakan untuk menutupi kuku-kuku anak anda, sehingga ketika diluar ketidak sadaran anak anda masih bisa menyadari ketika kukunya akan mulai digigit.

5.  Belajar merawat kuku
Jaga kuku anak anda dengan rapi dan bisa anda bentuk sesuai dengan kemampuan anda. Mengembangkan kebanggaan pada kuku kuku anak anda dapat membantu meningkatkan kesadaran dan membuat mereka meninggalkan kebiasaan buruk menggigit kukunya. Lakukan dengan bantuan anda sehingga anak anda menyadari kepentingan untuk merawat kuku. Jika Anda dapat menemukan kuku palsu yang sesuai dengan ukuran yang tepat maka ini dapat membantu kebiasaan buruk anak anda.

6.  Memberikan rasa pahit pada kuku anak anda
Ada banyak cairan yang dapat Anda beli untuk menutupi kuku dengan bahan pahit namun tidak berbahaya. Anda perlu memastikan bahwa ini dapat diterapkan secara teratur. Ini adalah salah satu metode yang paling populer digunakan untuk mencoba menghentikan kebiasaan buruk anak anda.

7.  Pengganti aktivitas
Dalam kasus lain kebiasaan anak menggigit kuku adalah stres atau bosan yang berhubungan mencoba kegiatan lain yang menggunakan tangan. Yang pertama yang muncul di pikiran adalah meremas bola karet. Anda perlu berhati-hati jika Anda memilih kegiatan pengganti sebanyak ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi kebiasaan menjengkelkan sendiri.

8.  Meningkatkan asupan kalsium
Anda dapat meningkatkan konsumsi kalsium pada menu makan anak anda untuk menghentikan kebiasaan buruk menggigit kuku pada anak anda. Tingginya kadar kalsium dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan biji-bijian, produk susu dan buah kering.

Sumber :  www.bidanku.com

Senin, 17 Februari 2014

The Itsy Bitsy Spider




The itsy bitsy spider
Crawled up the water spout
Down came the rain
And washed the spider out
Out came the sun and dried up all the rain
And the itsy bitsy spider
Crawled up the spout again

Kamis, 13 Februari 2014

Balita “Cengeng”

“Iya, ini anak cengeng banget!” kalimat ini justru membuat anak memakai tangisnya sebagai senjata untuk mendapatkan kemauannya. Di dalam benaknya akan tertancap label bahwa dia anak cengeng. Maka ketika dia mengalami kesulitan, dia hanya tahu satu cara mengatasinya, yaitu menangis.


Balita juga tidak pernah belajar mengutarakan keinginannya, pendapat atau menyelesaikan masalahnya dengan benar. Lalu apa yang bisa orangtua lakukan?
  • Perhatikan mana tangisan yang benar, dan mana yang pura-pura. Biasanya tangisan palsu tanpa air mata, berkepanjangan atau berlebihan. Misalnya dengan berteriak atau merusak.
  • Hadapi anak menangis dengan tenang, tidak berlebihan, tanyakan apa yang terjadi dan apa yang dia inginkan. Bila anak tantrum, diamkan sejenak. Biarkan dia meluapkan emosinya sebelum Anda ajak bicara. Yang terpenting, jangan pernah menyebut balita sebagai “Anak Cengeng.   
Sumber: www.ayahbunda.co.id

Minggu, 09 Februari 2014

DRAWING CLASS FOR CHILDREN

Dibuka kelas menggambar untuk anak usia 4-6 tahun.
Jadwal   : Setiap hari Rabu 15.00-17.00
Tempat  : RUMAH UTAMA TANPOPO
               Jl, Riung Arum Raya No. 40 Bandung
Telp       : 022-7565003
CP         : Miss Wulan 0856213737/08891034865

Rabu, 05 Februari 2014

Twinkle Twinkle Little Star


Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the sky

When the blazing sun is gone
When he nothing shines upon
Then you show your little light
Twinkle, twinkle, all the night

Then the traveler in the dark
Thanks you for your tiny spark
He could not see which way to go
If you did not twinkle so

In the dark blue sky you keep
And often through my curtains peep
For you never shut your eye
Till the sun is in the sky

And as your bright and tiny spark
Lights the traveler in the dark
Though I know not what you are
Twinkle, twinkle, little star

Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the sky

Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
How I wonder what you are
these lyrics are submitted by mta_mta
these lyrics are last corrected by Amanda Miller

Senin, 03 Februari 2014

Mengatasi Alergi Dingin pada Si Kecil

Si Kecil batuk dan sesak nafas? Atau gatal-gatal pada kulit? Bila anak menunjukkan gejala itu waspada, jangan-jangan itu adalah reaksi alergi hawa dingin. Bagaimana ini bisa terjadi?
Udara dingin menyerang daya tahan tubuh yang menstimulasi produksi lendir/dahak di saluran pernapasan. Selanjutnya, udara dingin menyerang jaringan di bagian hidung. Saluran di jaringan hidung pun melebar. Akibatnya, jaringan dalam hidung membengkak, itu yang membuat hidung tersumbat. Ini pulalah yang dapat menyebabkan batuk atau memicu sesak napas.
Biasanya timbul gatal-gatal (urticaria). Hal ini disebabkan mekanisme pertahanan tubuh yang bereaksi secara berlebihan mengeluarkan histamin, yaitu  suatu senyawa kimia yang menyebabkan timbulnya gejala alergi berupa gatal-gatal yang bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Bila gejala tersebut baru pertama kali muncul, orangtua sebaiknya segera membawa anak ke dokter untuk memastikan, apakah benar anak alergi hawa dingin atau ada penyebab lainnya. Tapi kalau sudah pasti anak menderita alergi hawa dingin, yang harus segera dilakukan adalah membawanya ke tempat yang lebih hangat, kemudian memakaikan pakaian yang lebih tebal (jaket/sweater), dan bentol-bentolnya bisa diberi bedak antigatal. Kalau memang sudah ada obat dari dokter, segera minum obatnya.
Tapi ingat, jangan minum obat sembarangan (bila belum pernah mendapat obat yang diresepkan dokter), sebab bila alergi itu muncul pada saluran napas, yang ditandai dengan batuk/banyak dahak/sesak, konsumsi obat sembarangan bisa menyebabkan anak makin sesak napas. Pasalnya, saat alergi terjadi pembengkakan di saluran napas dan pembengkakan itu terjadi ke arah dalam. Apa jadinya kalau gara-gara obat itu saluran napas semakin menutup? Tentu bisa fatal.
Sebaiknya anak diberikan minuman hangat supaya tubuhnya terasa hangat dari dalam. Boleh juga mengolesi tubuh dengan balsam/minyak untuk menghangatkan tubuh.
Kalau ditunggu sekitar satu jam setelah langkah-langkah di atas di lakukan, kondisi anak tak kunjung membaik atau malah memburuk, makin sesak napas, dahaknya semakin banyak, atau bentol-bentolnya semakin banyak, jangan tunggu lagi segera bawa ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat seperti memberikan obat antihistamin, kadang kala juga diperlukan obat golongan steroid sesuai kondisi anak saat itu.

sumber : http://www.tribunnews.com